Jumat, 13 November 2009

Ustadz Sukanan Ash-Shiddiq, S.Ag

"Tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam" QS.Al-Anbiya’ : 107)

Siapa yang tidak kenal dengan Trainer Pelatihan Shalat Khusyu’ Shalat Center Jawa Timur ini ? pasti dong kenal..! Dia sangat familier dan komunikatif, siapa lagi kalau bukan sukanan. Pria asal kelahiran kota tahu campur Lamongan 13 Februari 1976. Umurnya yang tergolong masih muda, penampilannya yang bersahaja, lembut / kalem, selalu menebar senyum, dan mau belajar kepada semua orang. Tidak salah kalau sering membuat orang tertipu, tidak tahu bahkan tidak percaya bahwa Dia seorang spiritualis muda, Trainer Shalat Center Jawa Timur yang profesional. Subhanallah…hal itu terbukti kebanyakan jamaah baru percaya (haqqul yakin) setelah ekstas mengikuti pelatihan bersamanya.

Di dukung bakat dan kecerdasannya di bidang spiritual yang ia tekuni bertahun-tahun, wajar mulai tahun 2005 dia terpilih sebagai satu di antara dua Trainer Shalat Center Jawa Timur. Suami dari Anik Alfianah, S.TH ini mendapat amanah dari gurunya Ust. Abu Sangkan untuk menyebarkan shalat khusyu’ ke seluruh wilayah Jawa Timur. Dia sangat sibuk, jadwalnya padat, hari-hari dan waktunya dia habiskan untuk pelatihan shalat khusyu’ dan membimbing halaqah ke daerah-daerah. Sudah sekian ribu jamaah yang sudah ikut pelatihan dengannya. Respon publik luar biasa, komentar dari jamaah sangat positif : Alhamdulillah setelah mengikuti pelatihan shalat khusyu’, shalat saya sekarang tambah khusyu’, betul-betul bisa menikmati sehat jasmani dan ruhaninya shalat. Dulu shalat saya tergesa-gesa ingin cepat selesai, sekarang shalat saya dua rakaat mampu mencapai 30 sampai 40 menit, subhanallah hal ini seperti shalatnya Rasulullah. Dan yang paling signifikan adalah perubahan pada karakternya, yang asalnya temperamen sekarang menjadi penyabar, optimis dalam menghadapi dinamika kehidupan. Dengan Kehendak Allah SWT dalam kurun waktu yang relatif singkat Pelatihan Shalat Khusyu’ sudah menjamur ke seluruh wilayah Jawa Timur dan diterima oleh semua golongan, misalnya Surabaya, Sidoarjo, Gresik, Lamongan, Pasuruan, Malang, Probolinggo, Jember, Banyuwangi, Jombang, Nganjuk, Kediri, Blitar, Tulungagung dan lain-lain.

Tidak salah Ust.Abu Sangkan memilih sukanan sebagai Trainer Shalat Center Jatim. Karena sebelum bergabung dengan Shalat Center Jatim dan bertemu Ust. Abu Sangkan selama 6 tahun ayah dari Fatimatuz Zahro’ Ash-Shufiyah dan Muhammad Ilham Ramadhan sudah bergelut di dunia pesantren tepatnya Pondok Pesantren Ihyaul Ulum Dukun Gresik, pondok pesantren yang dipimpin oleh DR.K.H. ROBBACH MA’SYUM Bupati Gresik. Di pesantren Ia mendapatkan ilmu-ilmu agama (bahasa Arab, tafsir, balagho, mantiq dan lain-lain). Setelah lulus dari pesantren, dia melanjutkan kuliah di Perguruan Tinggi Fakultas Tarbiyah Jurusan Pendidikan Bahasa Arab IAIN Sunan Ampel, lalu gelar sarjana agama disandangnya. Berbagai ilmu pengetahuan agama, aliran-aliran dalam Islam, perbandingan agama dia kuasai dengan sempurna. Meskipun begitu pria yang punya ciri tahi lalat di dagu ini, tidak puas dengan ilmu yang di dapat, lantas sekian tahun lamanya belajar kitab Al-Hikam kepada K.H.Salim Bahresy, guru yang sangat kharismatik, alim, hakim dan wara’(penulis dan penerjemah kitab Tafsir Ibnu Katsir, Riyadhus Shalihin, Al-Hikam dan lain-lain). Dari K.H.Salim Bahresy dia belajar tentang hakikat bertauhid yang benar kepada Allah SWT.

Ketika pertama kali ketemu dengan Ust. Abu Sangkan di hotel Novetel Surabaya, sukanan mendapatkan khazanah keilmuan baru bahwa hakikat shalat khusyu’ adalah dengan ruh, bukan dengan konsentrasi sebaliknya dekonsentrasi. Dan dia di pahamkan bagaimana caranya seorang hamba bertemu dengan Allah. ternyata begitu simple, mudah dan instant, tegasnya.

Semata-mata kehendak Allah akhirnya dia bertemu dengan bapak H. Slamet Utomo guru Ust. Abu Sangkan. Beliau sangat bersahaja, tidak terlihat kalau beliau ahli makrifat. Sukanan terkejut ketika sukanan bersimpuh dihadapannya tiba-tiba beliau bertanya kepada sukanan, kamu keturunan siapa ? sukanan jawab, saya tidak tahu. Karena selama ini dia tidak tahu siapa silsilah setelah kakek nenek moyangnya. Kemudian Beliau berpesan, nanti sesampainya di rumah kamu sungkem di hadapan Ibumu. Semenjak itu, perjalanan sepritual sukanan berkembang dengan pesat. Semoga spritualnya selalu di bimbing Allah SWT, doa Sukanan.

Pria yang selalu mengkampanyekan bersikap kasih sayang antar sesama ternyata juga seorang muballigh, berdakwah keliling memberikan ceramah dari masjid ke masjid, intansi ke instansi. Laki-laki yang mempunyai falsafah hidup ” wamaa arsalnaaka lil’ ’aalamiin ”: ”Kami tidak mengutusmu Muhammad kecuali sebagai rahmatan lil alamiin”. Dari falsafah itu dia mempunyai cita-cita: Sukanan harus menjadi rahmat bagi alam semesta. Sukanan ingin merahmati alam di mana bumi dipijak, tandasnya. Sukanan selalu berusaha menebar kasih sayang kepada semua orang, pantas kalau ia dijadikan referensi atau curhat bagi sahabat, rekan dan ummat khususnya yang mempunyai masalah. Tidak ada masalah yang tidak ada solusinya, tuturnya dengan penuh keyakinan. Ia sering menterapi pasien-pasiennya (jamaah yang mempunyai masalah) dengan kata hikmahnya (qaulan tsaqila)….Bersama Allah selesai, bersama Allah sukses dan mudah. Ia ISBATUL YAKIN kepada ayat :

Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan Mengadakan baginya jalan keluar. (Ath-Thalaq : 2)

Ia selalu mengawali terapinya dengan bertanya : di mana Allah-mu? kamu ragu kepada Allah kan ? Ia menegaskan…!

la takhaf walaa tahzan innallaha ma’ana

Sontak pasiennya terkejut dan akhirnya sadar, masalah selesai stress nya sembuh. Dia di beri julukan oleh teman-temannya : Psikiater, ahli jiwa, dan ahli neropong. Ah nggak juga sih, yang bisa hanya Allah, yang menyembuhkan Allah, semua Allah, elaknya tanda kesahajaannya.

Sukanan yang biasa memberikan pelatihan shalat khusyu di wilayah Jawa Timur akan bagi-bagi pengalaman tips sukses menjadi Trainer pelatihan dan menjadi peserta pelatihan shalat khusyu’ :


TIPS TRAINER :
Niat Ikhlas
Prinsip ’Umi (aku tidak bisa apa-apa)
Aku tidak melatih tapi aku belajar keTuhanan bersama peserta
Aku belajar kepada Allah
Ridho orang tua
Ridho ustadz
Ridho istri dan anak
Doa Sahabat (sinergi antar tim)


TIPS PESERTA PELATIHAN :
Niat ikhlas
Prinsip ’Umi (aku tidak bisa apa-apa)
Menerima (no blocking mental)
Tawadhu’
Pasrah kepada Allah
Bersuci sambung kepada Allah
Tanggalkan ego, kesombongan
Mengikuti materi atau pelatihan sampai selesai.

Sumber :
http://shalatcenterjatim.org/?page_id=139
27 Maret 2009

Tidak ada komentar:

Posting Komentar